Gakuen Alice © Tachibana
Higuchi
Rated: T
Genre: Supernatural -?-,
hurt/comfort, romance
Full Natsume PoV, OOC, Typo
(s), pendek, gaje, abal dan begitu banyak kekurangan lainnya
.
.
Happy reading ^o^
.
.
Mikan…
Kau tersenyum, sebuah senyum hangat
yang selalu aku rindukan. Wajahmu begitu cantik dengan rambut brunette
panjang yang selalu aku sukai. Wajahmu yang bagaikan malaikat itu benar-benar
selalu membuatku bergetar.
Ketika melihatmu kini telah
dewasa dan bertambah cantik entah mengapa aku menjadi semakin mencintaimu. Aku
sungguh-sungguh. Semakin hari rasa cinta ini tidak pernah berkurang sedikit pun,
malah rasa cinta ini selalu bertambah setiap aku melihatmu tersenyum bahagia.
Dari awal aku melihat wajah
polosmu saat di ruangan si banci Narumi aku langsung menyukaimu. Mungkin waktu
itu kita masih sama-sama anak kecil, tapi aku tidak terlalu bodoh untuk
menyadari perasaanku. Aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu dan terus
bertambah hingga kini.
Memandangimu begini adalah hal
yang paling aku sukai. Kau tahu? Dalam hati aku berdoa agar bisa memandangi
wajahmu yang sangat manis. Aku tidak ingin saat-saat seperti ini menghilang,
aku ingin selalu begini selamanya.
Aku teringat hari-hari yang kita
lalui bersama di akademi. Aku sangat ingat ciuman pertama kita. Sebuah ciuman
yang sangat aku sukai tepat di pohon natal, yah minus tabrakan gigi saat kita
berdansa. Hahaha… aku selalu ingin
tertawa saat mengingatnya. Kau benar-benar polos. Dan itu benar-benar ciuman
pertamaku juga tahu! Jadi stop mencapku sebagai pria mesum. Aku hanya mesum
padamu, Mikan.
Aku ingat saat kau berusaha
membantu semua sahabatmu dan aku. Kau menyelamatkan adikku. Kau memberikan Alice
stone-mu padaku karena kau yakin aku akan sangat membutuhkannya. Dan semua
itu benar-benar membuatku tersentuh.
Kau telah banyak mengubahku,
mengubah hidupku. Kau selalu berusaha melindungiku meskipun kau lemah. Tidak!
Kau tidak lemah, kau sangat kuat. Kau adalah wanita terkuat yang pernah aku
kenal seumur hidupku. Akulah yang lemah, aku sangat lemah hingga harus selalu
melibatkanmu dalam masalah-masalah yang tidak ada hubungannya denganmu. Aku
sangat lemah hingga membutuhkanmu untuk melindungiku.
Kau berjalan mendekat, masih
dengan senyummu yang menawan.
Kini aku yakin, aku tidak mungkin
pernah bisa melupakanmu seumur hidupku. Aku tidak mungkin pernah bisa
membencimu. Aku tidak mungkin berhenti mencintaimu. Aku akan selalu menyayangi
setiap hari dan tidak akan berubah. Pegang janjiku Mikan.
Mikan. Kau tahu? Aku merasa kita
seperti jodoh? Namamu berarti Jeruk kan? Dan aku Jojobe. Nama kita sama-sama
berasal dari buah. Semua seolah sudah ditakdirkan, kan? Dan aku yakin kita
memang jodoh. Jika tidak, mengapa kita harus bertemu? Maka yakinlah Mikan,
bahwa kita akan selalu bersama, selamanya.
Gaun yang kau pakai hari ini
benar-benar membuatmu melebihi malaikat. Putih, bersih dan terlihat bercahaya.
Aku menyukainya. Sangat menyukainya. Meskipun aku seorang pria yang
menyebalkan, aku tidak suka menggombal. Jadi aku sungguh-sungguh.
Hey, lagi-lagi aku teringat
masa-masa saat kita masih di akademi. Kau ingat Luna? Aku yakin dengan
ingatanmu yang sangat payah itu kau tidak mungkin ingat. Waktu itu dia berusaha
menjauhkan kita, kan? Dia membuatku terpaksa berpura-pura membencimu. Saat itu,
entah mengapa, ada sedikit rasa senang yang menyusup di dadaku. Mungkin aku
aneh? Atau gila? Tapi saat itu aku mulai menyadari kalau kau menyukaiku. Kau
sangat marah dan sedih saat aku mencampakkanmu. Dan itu cukup membuatku puas.
Aku sangat mencintaimu, dan aku
tahu kau juga mencintaiku, kan? Kau begitu sedih saat aku terluka setelah
melakukan misi yang diberikan persona. Aku sangat membenci diriku sendiri
setiap aku melihat air matamu. Aku memang pria minim ekspresi yang tidak pandai
merayu. Jadi aku hanya bisa membuang mukaku saat kau menangis.
Setidaknya aku beruntung karena
kau berteman dengan Hotaru. Gadis itu meski memiliki sifat yang sama denganku, tetapi
dia selalu bisa membuatmu tersenyum. Aku tidak mengerti caranya. Tapi aku
sempat berpikir untuk belajar darinya. Aku ingin sekali belajar agar aku bisa
menghentikanmu setiap kau menangis.
Setiap mata memandang kearahmu
dan memerhatikan setiap langkahmu. Kau menggandeng tangan kakekmu yang dengan
setia menggiringmu. Di belakangmu, aku melihat Hotaru dan Misaki mengikutimu
dengan gaun yang juga sangat cantik. Tapi kaulah yang tercantik. Aku bersumpah
aku sangat ingin saat-saat ini tidak pernah berakhir.
Senyummu semakin membuatku
bergetar. Jantungku berpacu dengan cepat saat kau semakin mendekat. Semua yang
ada di sini berdiri dan mengembangkan senyum terindah mereka padamu yang terus
melangkah perlahan. Aku benar-benar merasa waktu seperti terhenti seketika,
saat beberapa langkah lagi kau mencapaiku. Aku tersenyum, sebuah senyum lebar
yang hampir tidak pernah aku tunjukkan. Sebuah senyum yang hanya pernah dilihat
Ayah, Aoi, Ruka, dan Kau.
Aku menyodorkan tanganku agar kau
raih ketika kita hanya berjarak beberapa meter. Kau perlahan melepaskan
peganganmu pada kakekmu yang tersenyum lembut. Kau menyambut uluran tanganku
dengan senyum yang semakin lebar.
Tapi—
Tanganmu terlewat begitu saja,
kau tidak menggapaiku. Kau menyentuh tangan lain yang berada tepat di sisi
tanganku. Kau tersenyum pada pria yang berada tepat di tempatku berdiri. Kau
tidak bisa melihatku, kau tidak bisa menggapaiku. Kau melewatiku begitu saja
tanpa menyadari kehadiranku.
Aku di sini Mikan.
Aku melihatmu, aku mengawasimu.
Aku hadir di pestamu dan berharap
akulah yang ada di sampingmu. Yah, aku memang di sampingmu. Berusaha
menggapaimu, tapi semua hanya lewat begitu saja. Aku hanya kosong. Aku tembus
dan tak terlihat.
Tak ada yang menyadariku. Aku
hanya bisa merutuki diriku yang tak berguna.
Kau mengucapkan janji itu, janji
sehidup semati di hadapan semua orang yang hadir.
Di hadapanku.
Tapi janji ini bukan untukku.
Maafkan aku Mikan karena telah
meninggalkanmu lebih dulu. Maafkan aku karena telah membuatmu menangis selama
ini. Maafkan aku karena hanya memberimu harapan kosong saat aku menyatakan
cintaku. Maaf, hanya maaf yang bisa aku katakan kini.
Semoga kau berbahagia dengannya.
Semoga kau benar-benar bisa mewujudkan mimpimu yang tertunda. Aku yakin kau
akan mendapatkan keluarga kecil yang bahagia itu. Aku di sini hanya bisa
menatapmu dan berharap kau akan bahagia.
Buatlah diriku beristirahat dengan
tenang selamanya dengan senyummu. Aku akan melindungimu meski kita telah berada
di alam yang berbeda.
Aku mencintaimu Mikan. Selamanya….
.
.
~~FIN~~
.
.
A/N: Salah satu fic gaje yang
setelah aku pertimbangkan, sebaiknya aku publish di blog saja… Fic ini sudah
aku buat sekitar satu tahun yang lalu sebenarnya. X”P